TAHAPAN PERKEMBANGAN ILMU PERKERISAN
Ada baiknya dalam
memahami Ilmu perkerisan, kita perlu merunut sejarah berkembangnya “ilmu
padhuwungan” ini. Secara singkat proses tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut:
Setidaknya
ada 4 tahap penting dalam perkembangan Ilmu padhuwungan yang ada: - Kawruh Padhuwungan Tutur (lisan) yang lebih condong sebagai sebuah catatan budaya. Pada era ini dikenal adanya urutan kronologi kerajaan yang menyangkut pembagian zaman perkerisan di pulau Jawa beserta dengan empu-empu yang tersohor di zamannya. Empu-empu tersebut misalnya, empu sombro dan empu Kuwung dari jaman Pajajaran, Empu Supa dari jaman Majapahit dan masih banyak lagi yang lainnya.
- Kawruh Padhuwungan Klasik yang berkembang sejak jaman Sultan Agung dan Amangkurat di Mataram yang kemudian dikembangkan dalam bentuk tulisan diantaranya pada Serat Chentini oleh Pujangga Rangga Sutrasno pada jaman jaman PB IV dan V abad ke-18.
- Kawruh Padhuwungan Tradisional. Tata nilai masa ini menjadi panutan pada jaman PB IX bersama dengan pujangga Ranggawarsito dan Masa pemerintahan HB VII pada abad ke-19. Setelah pemerintahan PB X dan puncaknya pada saat pendudukan Jepang di Indonesia, pembuatan keris semakin surut dan mengalami kemunduran secara drastis. Walaupun demikian, seni pembuatan keris khusunya di Pulau Jawa dan Madura hingga tahun 1970 belum dikatakan mati sepenuhnya.
- Kawruh Padhuwungan Modern. Kawruh ini tercipta oleh insan-insan pencinta perkerisan yang melakukan percobaan, penelitian, dan pengembangan yang sesuai dengan kaidah keilmuan (ontologi) yang berlaku sehingga tercipta Ilmu Padhuwungan Modern yang sekarang masih dalam proses pengembangan. Proses ini kurang lebih terjadi sejak Indonesia merdeka hingga saat ini yang keris hasil ciptaannya dikenal dengan Keris Tangguh Kamardikan.
Usaha-usaha yang
sekarang giat dilakukan oleh para pihak yang mencoba menggali ilmu mengenai
padhuwungan modern hingga saat ini diakui sebagai Pra-Kerisologi. Diakui, bahwa
pengetahuan mengenai perkerisan yang ada sekarang ini masih bersumber pada
pengetahuan keris masa lalu. Ilmu
Kerisologi baru akan terbentuk apabila sudah dilengkapi dengan data dan
informasi berkenaan dengan: Arkeologi, Arkeo Metalurgi, Antropologi, Ilmu Sejarah, Filsafat, Sastra, Teknik Tempa, Seni Pamor, Simbolisme, Sosiologi, dll.
Komentar
Posting Komentar