Total Tayangan Halaman

Penilaian Tosan Aji: Gebyar, Guwaya, Wingit, Dan Wibawa

Dalam mencapai pemahaman utuh mengenai tosan aji, seorang pecinta tosan aji perlu memahami dan melihat dalam dua sisi aspek penilaian tosan aji, eksoteri dan esoteri. Aspek eksoteri merupakan penilaian dan penguasaan kriterian penilaian tosan aji berdasarkan pada aspek yang dapat ditangkap dengan panca indera. Ia berwujud secara material dan mampu dilihat, diraba, dirasakan. Aspek eksoteri dalam melihat tosan aji sudah dibahas dalam materi sebelumnya tentang cara pemilihan tosan aji. Setelah menguasai kriteria yang dapat diamati oleh panca indera (eksoteri), penulis sarankan agar melanjutkan pada penilaian dalam segi esoteri. Untuk menguasai pemahaman esoteri, pecinta tosan aji perlu melatih dan melibatkan batin. Hal itu disebabkan karena penilaian ranah esoteri secara tidak langsung juga menyangkut aspek-aspek yang tidak dapat begitu saja difahami oleh panca indra.

Apabila pecinta tosan aji mampu memadukan pemahaman ekssoteri dan esoteri secara baik, maka ia akan mampu masuk dalam aspek penilaian tosan aji selanjutnya yakni penilaian akan: gebyar, guwaya, wingit, dan wibawa.

Gebyar dalam bahasa Jawa berarti pancaran sinar atau gemerlap. Pengertian gebyar ditujukan untuk menyampaikan kesan ‘bercahaya’ pada sebilah keris. Kesan kusam dan tenggelam dirasa kurang dapat menentramkan batin.

Guwaya adalah pancaran yang menyiratkan vitalitas dan semangat dari bilah keris tersebut. Sebagai padanan, seseorang yang sedang dalam keadaan sehat dan gembira raut mukanya lebih cerah, pandangan matanya lebih berseri-seri, penuh, gairah hidup, daripada seseorang yang sedang sakit.

Wingit berarti keramat, angker, atau seram. Keris wingit tidak selalu harus diartikan bahwa keris itu berisi roh atau hal ghaib lainnya. Wingit lebih merupakan kesan yang muncul sebagai hasil optimal terpadunya nilai-nilai eksoteris, gebyar dan guwaya-nya.

Wibawa adalah pengaruh non-visual sebilah keris terhadap batin manusia atau suasana yang memancar dari sekeliling sebilah keris. Perumpamaannya dapat mengambil penampilan dari sesosok tokoh yang berwibawa.

Komentar

Postingan Populer