Tiga Golongan Pecinta Keris dan Tosan Aji
Terdapat
pandangan dan pemahaman umum di kalangan penggemar keris dan tosan aji
di Indonesia bahwa kolektor keris dan tosan aji itu bukan dipandang dari
seberapa
banyak koleksinya, namun bagaimana kualitas koleksinya. Sedikit
berkualitas itu baik. Lebih baik jika banyak juga berkualitas semua :)
Setidaknya ada 3 kelompok pandangan dalam menilai keris dan tosan aji. Pertama, pandangan Esoteris, lebih melihat kepada kekuatan yang terkandung dalam keris. Bagi penggemar segmen ini tingkat keutuhan, material bahan, garap wilah, dll bukan menjadi prioritas. Tuah, penunggu, khasiat, daya magis, angsar, yoni, khodam, dll itu yang utama. Kalau kita mau jujur, pemahaman terbesar dalam dunia keris dan tosan aji pada level ini. Ulasan lebih lanjut mengenai bahasan ini akan coba saya urai di postingan selanjutnya ya :).
Kedua, pandangan eksoteris, melihat kepada apa yang tampak dan dapat dirasakan, diraba dan dilihat dengan mata telanjang. Bagi penggemar keris dan tosan aji pada segmen ini memandang bahwa aspek material, bahan yang digunakan, sisi estetika, garap, lebih utama dan menjadi pijakan dalam memilih dan mengkoleksi tosan aji.
Ketiga, pandangan yang mencoba memadukan keduanya. Bagi penggemar tosan aji pada segmen ini menilai bahwa keris dan tosan aji, secara material tidak bisa dilepaskan dari sisi isoterinya. Mereka beranggapan bahwa sisi isoteris yang seringkali berkaitan dengan kehidupan spiritual mereka adalah satu kesatuan yang tidak bisa ditinggalkan dan dipisah. Pandangan ini cukup wajar mengingat dalam konteks awal penciptaan keris dan tosan aji, tujuan penggunaannya sebagai pusaka lebih dominan dibandingkan sebagai senjata. Ketika penggunaan sebagai pusaka maupun piandel pribadi, maka empu atau pembuat keris lebih mementingkan aspek doa dan laku spiritual yang diharapkan sesuai dengan keinginan dan tujuan dari pemesan keris dan tosan aji tersebut.
Setidaknya, dari berbagai pengalaman yang selama ini Galeri Omah Nara dapatkan, dari ketiga kelompok ini cara menilai dan memilih kerisnya juga berbeda-beda. Mari kita urai satu persatu;
Kelompok pertama; karena melihat dan mengandalkan aspek isi dalam keris, baik berupa khodam, yoni, dll yang erat kaitannya dengan sisi spiritual, maka cenderung tidak melihat pada aspek material fisik keris dan tosan aji tersebut. Penggemar pada segmen ini melihat bahwa kekuatan isi yang ada dalam keris atau tosan aji mereka lebih penting dalam menunjang kebutuhan mereka. Seringkali yang kita lihat, kerisnya kadang dah ndak utuh, gripis-gripis, bolong, ataupun patah dan rusak. Aspek-aspek ini tidak begitu menjadi masalah.
Kelompok kedua; penggemar pada segmen ini sangat memperhatikan aspek material dari sebilah keris atau tosan aji tersebut. Ambil contoh, pada waktu mereka akan membeli atau memahari sebilah keris dan tosan aji mereka akan cukup detil menanyakan mengenai asal muasal, sejarah, material bilah, melihat garap dan wangunnya, ada cacatnya atau ndak, mana yang brocel, retak bahkan rusak dilihat secara seksama. Dari pandangan kedua ini, sangat jarang yang mau menerima wilah dalam kondisi rusak atau punya cacat.
Kelompok ketiga; penggemar pada segmen ini memadukan dua hal di atas, sisi kepusakaan dan sisi material keris dan tosan aji. Saat ini banyak berkembang penggemar nomer tiga ini. Aspek material barang dipadukan dengan aspek kepusakaan yang ada dalam bilah barang tersebut. Banyak dari kalangan ke tiga ini yang berpendapat sederhana, " Di dalam barang yang bagus terdapat manfaat--sisi spiritual-- yang bagus". Jadi semisal kita ibaratkan, anda membeli keris bagus secara kualitas dengan nilai yang mahal (wajar, tidak ada barang bagus murah), maka diyakini penghuni yang ada di keris tersebut juga bagus. Ibarat rumah gedong atau istana maka pemiliknya atau penunggunya juga sekelas raja atau orang terpandang. Nah sisi ini sekarang mualai berkembang pesat di kalangan pecinta keris dan tosan aji. Lebih baik menunggu koleksi bagus, harga mahal tak masalah, namun secara kualitas fisik dan non fisik bagus. Karena bagaimanapun keris hingga kapanpun tak dapat dilepaskan dari aspek kepusakaannya.
Nah, dari ketiga kelompok ini, anda mau milih masuk kelompok mana? Hanya anda sendiri yang dapat memilih, keputusan ada di tangan anda 😊
#KerisPusaka #keris #TosanAji #kerisjawa #KerisIndonesia #Pusaka #PusakaJawa #GaleriOmahNara #omahnara #kerisjogja #kerisyogya
Setidaknya ada 3 kelompok pandangan dalam menilai keris dan tosan aji. Pertama, pandangan Esoteris, lebih melihat kepada kekuatan yang terkandung dalam keris. Bagi penggemar segmen ini tingkat keutuhan, material bahan, garap wilah, dll bukan menjadi prioritas. Tuah, penunggu, khasiat, daya magis, angsar, yoni, khodam, dll itu yang utama. Kalau kita mau jujur, pemahaman terbesar dalam dunia keris dan tosan aji pada level ini. Ulasan lebih lanjut mengenai bahasan ini akan coba saya urai di postingan selanjutnya ya :).
Kedua, pandangan eksoteris, melihat kepada apa yang tampak dan dapat dirasakan, diraba dan dilihat dengan mata telanjang. Bagi penggemar keris dan tosan aji pada segmen ini memandang bahwa aspek material, bahan yang digunakan, sisi estetika, garap, lebih utama dan menjadi pijakan dalam memilih dan mengkoleksi tosan aji.
Ketiga, pandangan yang mencoba memadukan keduanya. Bagi penggemar tosan aji pada segmen ini menilai bahwa keris dan tosan aji, secara material tidak bisa dilepaskan dari sisi isoterinya. Mereka beranggapan bahwa sisi isoteris yang seringkali berkaitan dengan kehidupan spiritual mereka adalah satu kesatuan yang tidak bisa ditinggalkan dan dipisah. Pandangan ini cukup wajar mengingat dalam konteks awal penciptaan keris dan tosan aji, tujuan penggunaannya sebagai pusaka lebih dominan dibandingkan sebagai senjata. Ketika penggunaan sebagai pusaka maupun piandel pribadi, maka empu atau pembuat keris lebih mementingkan aspek doa dan laku spiritual yang diharapkan sesuai dengan keinginan dan tujuan dari pemesan keris dan tosan aji tersebut.
Setidaknya, dari berbagai pengalaman yang selama ini Galeri Omah Nara dapatkan, dari ketiga kelompok ini cara menilai dan memilih kerisnya juga berbeda-beda. Mari kita urai satu persatu;
Kelompok pertama; karena melihat dan mengandalkan aspek isi dalam keris, baik berupa khodam, yoni, dll yang erat kaitannya dengan sisi spiritual, maka cenderung tidak melihat pada aspek material fisik keris dan tosan aji tersebut. Penggemar pada segmen ini melihat bahwa kekuatan isi yang ada dalam keris atau tosan aji mereka lebih penting dalam menunjang kebutuhan mereka. Seringkali yang kita lihat, kerisnya kadang dah ndak utuh, gripis-gripis, bolong, ataupun patah dan rusak. Aspek-aspek ini tidak begitu menjadi masalah.
Kelompok kedua; penggemar pada segmen ini sangat memperhatikan aspek material dari sebilah keris atau tosan aji tersebut. Ambil contoh, pada waktu mereka akan membeli atau memahari sebilah keris dan tosan aji mereka akan cukup detil menanyakan mengenai asal muasal, sejarah, material bilah, melihat garap dan wangunnya, ada cacatnya atau ndak, mana yang brocel, retak bahkan rusak dilihat secara seksama. Dari pandangan kedua ini, sangat jarang yang mau menerima wilah dalam kondisi rusak atau punya cacat.
Kelompok ketiga; penggemar pada segmen ini memadukan dua hal di atas, sisi kepusakaan dan sisi material keris dan tosan aji. Saat ini banyak berkembang penggemar nomer tiga ini. Aspek material barang dipadukan dengan aspek kepusakaan yang ada dalam bilah barang tersebut. Banyak dari kalangan ke tiga ini yang berpendapat sederhana, " Di dalam barang yang bagus terdapat manfaat--sisi spiritual-- yang bagus". Jadi semisal kita ibaratkan, anda membeli keris bagus secara kualitas dengan nilai yang mahal (wajar, tidak ada barang bagus murah), maka diyakini penghuni yang ada di keris tersebut juga bagus. Ibarat rumah gedong atau istana maka pemiliknya atau penunggunya juga sekelas raja atau orang terpandang. Nah sisi ini sekarang mualai berkembang pesat di kalangan pecinta keris dan tosan aji. Lebih baik menunggu koleksi bagus, harga mahal tak masalah, namun secara kualitas fisik dan non fisik bagus. Karena bagaimanapun keris hingga kapanpun tak dapat dilepaskan dari aspek kepusakaannya.
Nah, dari ketiga kelompok ini, anda mau milih masuk kelompok mana? Hanya anda sendiri yang dapat memilih, keputusan ada di tangan anda 😊
#KerisPusaka #keris #TosanAji #kerisjawa #KerisIndonesia #Pusaka #PusakaJawa #GaleriOmahNara #omahnara #kerisjogja #kerisyogya
Komentar
Posting Komentar