Total Tayangan Halaman

Sabuk Inten


Kisah keris sabuk inten nogo sosro tak asing dihati para pecinta keris di Indonesia. Salah satunya melalui buku karya S.H. Mintardja yang terbit pada tahun 1970-an.
Keris Nogososro dan Sabuk Inten diyakini merupakan keris pusaka warisan dari jaman Kerajaan Majapahit. Keduanya kadangkala sering salah dipahami sebagai satu kesatuan, yaitu Nogososro-Sabuk Inten, padahal sejatinya keduanya masing2 berdiri sendiri. Hal itu tidak lain karena kedua Keris tersebut dipercaya sebagai sepasang lambang keselamatan, kejayaan dan kemakmuran.

Keris Nogososro melambangkan wahyu keprabon sedangkan Keris Sabuk Inten melambangkan kemakmuran dan kejayaan.
Keris dhapur Sabuk Inten menarik minat banyak orang untuk memilikinya karena diyakini memiliki tuah yang dapat menjadi sarana untuk melancarkan rejeki dan mendatangkan kemuliaan bagi pemiliknya. Hal itu terkait dengan nama "Sabuk Inten" atau sabuk dari intan yang melambangkan kemakmuran dan kemewahan.

Bagi beberapa kalangan, Sabuk Inten dimaknai sebagai permata yang melambangkan hati manusia. Keris Sabuk Inten dengan luk/lekuk 11 menjadi pengingat bagi pemiliknya agar senantiasa hidup dalam kesadaran, bahwa dia harus senantiasa bersikap dan berbuat welas asih kepada semua makhlukNya. Manusia yang mampu menjadikan belas kasih sebagai sabuk kehidupan, maka dia akan berhasil menempuh kehidupan yang sempurna.

Komentar

Postingan Populer