Ghaib Keris
Keris adalah salah satu produk kebudayaan jawa
dan juga bangsa melayu pada umumnya. Tidak diketahui secara pasti asal-usul
sumber pertama penemu keris ini dan menjadi polemik setelah Malaysia mengaku
sebagai pemilik sah kebudayaan keris. Teknologi / teknik pembuatannya sangat
rumit dan hingga saat ini masih sangat sulit untuk ditiru pembuatannya dengan
teknologi modern. Sekarang, sudah tidak banyak yang menginginkan keris sebagai
milik / koleksi, kecuali yang merupakan peninggalan dari orang tua
pendahulunya, karena banyak yang tidak mengerti (dan juga takut) tentang
kegaiban yang terkandung di dalam keris. Namun ada juga yang sengaja menjadi
kolektor keris, karena keris merupakan benda purbakala yang unik, juga dapat
diperjual-belikan, selain karena faktor kegaibannya.
Dari teknik khusus pembuatannya dan kisah-kisah
magis atau kegaiban keris itu pulalah keris menjadi seni tingkat tinggi yang
hanya dinikmati oleh mereka yang benar-benar mengerti, memahami dan menghargai.
Yang sangat membedakannya dengan jenis-jenis senjata lain adalah justru pada
kisah-kisah magis yang dibangun bersama kehadiran keris itu sendiri sejak awal
pembuatannya. Di pulau Jawa khususnya, pada jamannya, keris merupakan lambang
derajat pemiliknya, lebih dari sekedar senjata perang / tarung. Dibuat khusus
oleh empu pembuatnya untuk si pemesan. Kegaiban / tuah dan tingkat kesaktiannya
oleh si empu disesuaikan dengan kondisi si pemesan (sesuai batas kemampuan si
empu).
Ada juga benda-benda lain yang dibuat dengan
teknik yang serupa dengan teknik pembuatan keris (tempaan logam
berlapis-lapis), misalnya tombak, pedang jawa dan kujang (yang berwarna hitam).
Masing-masing mempunyai kegaibannya sendiri-sendiri sesuai maksud pembuatannya.
Tidak jelas mengapa dibuat dengan cara seperti itu (tempaan logam
berlapis-lapis). Namun dari pengamatan penulis, dengan pembuatan yang demikian
memang cocok sekali untuk "diisi" dengan mahluk gaib dan gaib yang
berada di dalamnya merasa betah.
Berbeda sekali dengan bila keris itu hanya dibuat
dari sepotong logam yang kemudian dibentuk menjadi keris (tidak ditempa
berlapis-lapis). Dengan demikian, istilah keris dalam tulisan ini termasuk juga
benda-benda tersebut di atas yang proses pembuatannya serupa dengan proses
pembuatan keris. Banyak keris yang mempunyai keistimewaan tertentu yang dapat
ditunjukkan kepada orang lain. Misalnya saja keris singkir api yang dapat
memadamkan api. Keris singkir angin yang dapat meredakan angin badai dan hujan.
Ada keris yang mempunyai bayangan lebih dari satu bila dikenai sinar matahari.
Ada juga yang dapat berdiri di atas kaca rata tanpa bersandar pada sarungnya
atau apapun. Biasanya keris dapat berdiri dengan bersandar pada sarungnya,
karena keris dibuat dengan memperhatikan titik keseimbangan tumpuan. Namun untuk
berdiri di atas kaca tanpa sandaran biasanya dilakukan setelah berkomunikasi
dengan gaibnya supaya mau menunjukkan kelebihannya.
Kekuatan
dan kesaktian gaib keris berbeda-beda. Banyak yang kekuatannya biasa saja,
tetapi banyak juga yang memiliki kesaktian tinggi dan lebih tinggi dibanding
kesaktian jimat-jimat yang biasa dipakai untuk kekebalan dan kesaktian, seperti
wesi kuning, rante babi atau batu mustika merah delima. Khusus untuk keris
kesaktian, kegaibannya memang ditujukan untuk mengalahkan kesaktian lawan (ilmu
kesaktian lawan dan kesaktian dari jimat-jimat yang dipakai oleh lawan).
Setelah ilmu lawan dilumpuhkan (termasuk ilmu kebalnya), maka fisik keris itu
menjadi senjata untuk menusuk atau merobek badan lawan. Maka berhati-hatilah
bila anda ingin menguji kekebalan dengan menggunakan keris, karena selain keris
itu dapat melunturkan ilmu kebal anda, racunnya juga dapat meracuni anda bila
anda terluka oleh keris. Selain sebagai senjata, keris juga dapat digunakan
untuk keperluan ilmu gaib, seperti pengobatan gaib, pelet, santet, dsb. Maka
akan dapat menjadi berbahaya sekali bila keris berada di tangan orang yang
berwatak jahat dan menyalah-gunakannya.
Komentar
Posting Komentar