Total Tayangan Halaman

Manunggaling Kawula-Gusti


Ada hal menarik dari konferensi pers
Presiden Joko Widodo
tadi siang. Beliau menyampaikan mengenai pemberian Bansos dari pemerintah pusat untuk mengurangi beban ekonomi masyarakat dan kebijakan agar ASN/TNI dan Polri untuk tidak mudik hingga pandemi ini berakhir. Namun ada hal lain yg cukup menarik dari foto yg dikirimkan oleh bung
Pandu Yuhsina Adaba
kepada saya. Coba anda perhatikan lingkaran kuning berikut, ada keris, tasbih dan cincin. Hal yang akan sy sampaikan adl pemaknaan mengenai keris di samping Presiden.
Keris adl senjata ksatria yang mencerminkan kepahlawanan dan kebaikan. Keris bukan semata berfungsi sebagai senjata taktis tradisional. Keris juga mengandung nilai-nilai filosofis, kosmologis, dan ontologis yang juga berbicara tentang konsepsi hubungan Tuhan dan manusia, maupun hubungan antarsesama manusia.
Artinya, selain bermakna tangible, yakni aspek seni tradisi olah tempa-lipat, yang utama dari keris adalah aspek intangible yang melekat dengannya, yakni spiritual, filosofis, kisah tutur, tradisi, legenda, mitos, dan juga sejarah. Sehingga, selain sebagai senjata taktis tradisional, keris juga berfungsi sebagai benda simbolis dan spiritual. Orang Jawa menyebut fungsi keris itu sebagai sipat kandel yang artinya sesuatu yang dapat mempertebal keyakinan, keberanian, kekuatan diri.
Kita tahu bahwa para pemimpin dan pahlawan banyak yg nyengkelit keris, membawa keris dlm setiap aktivitas. Sebagai lambang ksatria, keris mempunyai nilai filosofis "curiga manjing warangka, warangka manjing curiga" yang secara terang benderang memberi makna atau nilai-nilai dari konsep filosofis manungggaling kawula-Gusti, insan dengan penciptanya, rakyat dengan pemimpinnya yg secara simbolis diejawantahkan pada keberadaan keris.
Pemaknaan saya, dalam kebijakan kali ini, Presiden Jokowi ingin menyampaikan pesan mengenai satu padunya upaya pemerintah dengan rakyatnya dlm menangani, mendukung dan menghalau agar pagebluk ini segera dapat usai dg berbagai kebijakan yg dilakukan. Keyakinan bahwa dg manunggaling kawula-Gusti, rakyat dengan pemerintahnya untuk meredam wabah, dapat menjadikan wabah segera tertangani. Pesan simbolis inilah yg ingin dibagi dan disampaikan oleh Presiden kepada seluruh rakyatnya. Tentu butuh kerja bersama semua elemen bangsa dan mendukung upaya yg dilakukan oleh pemerintah untuk mewujudkan hal itu. Minimal, kita #dirumahaja sebagai wujud dukungan kita mengurangi penyebaran wabah yg semakin terus meluas.
Malam Jumat Legi, 9 April 2020

Komentar

Postingan Populer