Nggege Mongso
Salah satu nasihat yang seringkali disampaikan oleh almarhum bapak-Haryono Haryoguritno- dulu adl “Ojo Nggege Mongso”, jangan memaksakan kehendak yang belum saatnya tiba atau dlm bahasa lainnya, jangan terburu buru. Wasiat nasihat ini seringkali disampaikan kala saya punya keinginan kuat atas suatu hal atau menginginkan sesuatu dg cepat agar segera lekas punya. Seperti ini kisahnya;
Pada waktu awal dulu diajari keris sama blio, timbul semangat menggebu gebu ingin segera mempraktekkan ilmu itu dg memahari atau membeli keris. Beruntung waktu itu saya diberi 2 keris, satu keris lama dan satu keris baru oleh beliau. Bapak hanya berpesan, jika kamu ingin memiliki keris, berpedomanlah pada besi dua keris ini. Setidaknya seperti ini yg akan kamu koleksi, sukur lebih baik lagi dibanding ini.
Namun krn namanya juga baru belajar dan merasa pintar, akhire kejeblos juga. Keris yang oleh sy tak anggap keris bagus ternyata bukan. Waktu saya tunjukkan ke blio, bapak hanya melihat sebentar, kemudian menghela nafas agak panjang lalu berdiri dan masuk ke kamar. Bapak mengambil keris yg hampir serupa sambil menjelaskan apa yang menjadi pembeda dan apa ciri2 keris yang benar. Saya langsung lemas, krn waktu itu lumayan juga harga/mahar kerisnya. Akhire blio bilang, “Ojo nggege mongso, kabeh ana wancine”, jangan terburu buru, semua ada waktunya. Begitupun juga dg belajar keris, butuh proses panjang untuk “menep”, mengendapkan ilmu yang ada baru kemudian mengimplementasikannya. Tidak bisa serta merta, krn ada proses pembelajaran juga berinteraksi baik visual maupun spiritual dg banyak bilah keris. Semakin menep, sabar, akan semakin baik pilihan dlm memilih dan memiliki keris. Karena keris bisa jadi ada ratusan hingga jutaan bilah, maka memiliki yang baik dan terbatas bisa jadi kebanggan dan investasi. Selain itu, pusaka yang baik tentu selain baik sisi spiritualnya juga baik kualitas materialnya. Dan keduanya tentu tidak bisa didapatkan dg tergesa gesa, perlu pengendapan. Itu wasiat nasihat yang selalu saya ingat hingga kini.
Akhirul kata, lahul fatihah buat beliau
Komentar
Posting Komentar